Viral Video Pemotor Kebut-kebutan di Semanggi, Ini Kata Polisi | merdeka.com - Merdeka.com

Viral Video Pemotor Kebut-kebutan di Semanggi, Ini Kata Polisi | merdeka.com

Merdeka.com - Sebuah video viral terkait seorang pengendara sepeda motor yang dikejar oleh aparat kepolisian. Dalam video yang diunggah oleh akun @giewahyudi pada Kamis (25/2), peristiwa itu disebut-sebut terjadi di kawasan Semanggi, Jakarta.

"Dikejar polisi pas kebut-kebutan di kolong Semanggi," tulis akun tersebut yang dikutip merdeka.com, Jumat (26/2).

Mengenai hal itu, Kasat Pamwal Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono mengatakan, kejadian itu terjadi pada Selasa (23/2) sekitar pukul 22.45 Wib.

"Saat personel BM Sat Pamwal Ditlantas PMJ sedang melaksanakan Patroli sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin, Ipda Sandi yang saat itu berada di lingkar Semanggi atas melihat 3 motor yang terlihat sedang melakukan kebut-kebutan dari arah Bundaran HI menuju selatan," kata Argo dalam keterangannya, Jumat (26/2).

Mengetahui hal itu, anggotanya itu langsung berusaha menghentikan kendaraan tersebut karena dianggap membahayakan pengendara lainnya.

"Salah satu kendaraan yang berhasil diberhentikan kemudian dibawa ke Pos Pol Bundaran Senayan untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan karena saat itu tidak membawa dokumen kendaraan (SIM dan STNK)," ujarnya.

Pengendara motor merk Suzuki GSX 150 warna biru itu diketahui atas nama inisial HD. Akibat aksinya itu, polisi pun melakukan penindakan berupa penilangan yang diberikan kepada HD.

"Pengendara motor meminta pulang ke rumahnya guna mengambil STNK yang tertinggal, setibanya pengendara motor tersebut di pos dengan membawa STNK, kemudian anggota melakukan penindakan pelanggar tersebut dengan tilang, dengan Pasal 297 Jo pasal 115 b (berbalapan dengan kendaraan lain di jalan) dan 285 (1) Jo 106 (persyaratan teknis dan layak jalan)," jelasnya.

Menurutnya, lokasi sepanjang jalur Sudirman-Thamrin menjadi salah satu spot yang menarik para rider untuk melakukan aksi kebut-kebutan karena jalur yang panjang dan lurus. Apalagi di hari kerja saat malam hari, jalan relatif lenggang dan menjadi potensi untuk kebut-kebutan.

"Kami mengimbau masyarakat agar tidak melakukan pengebutan karena berpotensi dapat membahayakan keselamatan pengguna jalan lainnya," katanya. [rhm]

iklan nanti di sini